Tujuan sterilisasi yaitu untuk menciptakan kondisi kultur yang steril. Kondisi pengemasan kedap udara ini menyebabkan terbatasnya jumlah udara (oksigen) yang rendah, sehingga mikroorganisme yang bersifat obligat aerob tidak akan mampu tumbuh pada produk pangan tersebut. Di samping itu, pasteurisasi juga dapat memusnahkan bakteri pembusuk yang tidak berspora, seperti Pseudomonas,Achromobater, Lactobacillus, Leucon ostoc, Proteus, Micrococcus dan Aerobacter serta kapang dan khamir. Gejala: daun dan akar membusuk serta berbau. Hal itu dimaksudkan agar pemilik tahu apa saja yang harus dipersiapkan dan diperhatikan sebelum sterilisasi. Namun yang perlu diperhatikan adalah mikroorganisme (terutama spora) yang bersifat fakultatif atau obligat anaerob yang akan mampu menyebabkan terjadinya kebusukan. Pada proses sterilisasi produk pangan, kondisi steril absolut sulit dicapai, karena itulah digunakan istilah sterilisasi komersial atau sterilisasi praktikal. 11. Sterilisasi Komersial Pengertian steril absolut menunjukkan suatu kondisi yang suci hama, yaitu kondisi yang bebas dari mikroorganisme. Merupakan sterilisasi dengan udara panas/suhu yang tinggi, dimana terjadi dehidrasi sel pada mikroorganisme yang dilanjutkan dengan proses oksidasi. Pekerja yang mengalami luka pada telapak tangan juga harus dilarang bekerja di unit penanganan dan pengolahan. Industri pangan juga membutuhkan es untuk menurunkan suhu.
2. Pangan yang telah disterilisasi komersial harus dikemas dan ditutup dengan menggunakan wadah yang hermetik atau kedap udara (seperti kaleng, gelas, alumnium foil, retort pouch, dll), sehingga mampu mencegah timbulnya rekontaminasi setelah produk tersebut disterilkan. Label pada wadah asli harus memperlihatkan nama bahan atau larutan, nama dan alamat produsen, nomor register, dan instruksi cara penggunaan secara benar. 17. Kondisi proses sterilisasi komersial tersebut sangat tergantung pada berbagai faktor, antara lain kondisi produk pangan yang disterilisasikan (nilai pH, jumlah mikroorganisme awal, dll), jenis dan ketahanan panas mikroorganisme yang ada dalam bahan pangan, karakteristik pindah panas pada bahan pangan dan wadah (kaleng), medium pemanas, dan kondisi penyimpanan setelah sterilisasi. Selain produk dalam wadah yang disegel, produk yang akan disterilkan hendaklah dibungkus dengan bahan yang memungkinkan penghilangan udara dan penetrasi uap, tapi dapat mencegah rekontaminasi setelah sterilisasi. Dalam tahap pertama, program Mobil Steril Anabul digarap oleh Yayasan Seva Bhuana yang berpusat di Bali. Idenya berasal dari tim inner dan masukan dari para relawan, sedangkan operasionalnya dilakukan oleh yayasan yang menjadi mitra. Sumber air bagi industri pangan dapat berasal dari Perusahaan Air Minum (PAM), sumur, atau air laut. Medium disaring dengan saringan porselin atau dengan tanah diatom. Biosafety cabinet disterilkan dengan bantuan radiasi UV dan disemprot ethanol 70 %. Udara dalam cabinet disaring dengan filter (detilnya akan dibahas di bagian ke-2 tentang sterilisasi gas).
Dalam usaha anggrek ini sangat visibel dan modal akan kembali dalam waktu kurang lebih 8 bulan sejak penaman dan apabila penjualan dimulai dari sejak dalam botol, maka akan dapat mengurangi biaya operasional. Umumnya, biaya sterilisasi kucing akan menghabiskan uang sekitar Rp300.000 hingga Rp1.000.000. Biaya sterilisasi kucing sangat beragam tergantung jenis kelamin dan rasnya. Banyak pemilik kucing yang akhirnya membuang anak-anak kucing yang baru dilahirkan karena hewan tersebut memang mudah berkembang biak. Hal itu membuat anak-anak kucing ini sering kali terlantar dan menjadi kucing liar. Belum lagi, jika anak-anak kucing tersebut juga melahirkan. Kucing yang tidak disteriliasi justru cenderung akan mengalami stress jika tidak menemukan pasangan untuk menghasilkan keturunan. Tidak bergantung pada factor senggama. 12. sterilisasi komersial Pengertian ini menunjukkan bahwa bahan pangan yang telah mengalami proses sterilisasi mungkin masih mengandung spora bakteri (terutama bakteri non- patogen), namun setelah proses pemanasan tersebut spora bakteri non-patogen tersebut bersifat dorman (tidak dalam kondisi aktif bereproduksi), sehingga keberadaannya tidak membahayakan kalau produk tersebut disimpan pada kondisi regular.
Untuk mempertahankan kondisi anaerobik ini, bahan pangan perlu dikemas dalam kemasan kedap udara (hermetis) seperti kaleng, gelas, kantong plastik atau alumunium foil. Pengertian hot-filling adalah melakukan pengemasan bahan dalam kondisi panas setelah proses pasteurisasi ke dalam kemasan steril (misalnya botol atau gelas jar), lalu ditutup rapat (hermetis) dan didinginkan. Sterilisasi komersial atau stabilitas penyimpanan adalah kondisi bebas dari mikroba yang dapat berkembang biak dalam makanan pada kondisi penyimpanan atau distribusi yang regular tanpa bantuan pendingin. Untuk sterilisasi panas kering (dalam oven), peralatan seperti scalpel, gunting dan forsep, petri dish, beaker dll, dapat dibungkus dengan kertas atau aluminium foil terlebih dahulu sebelum diautoklaf. 6) Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol). Karena itulah, proses pemanasan pada sterilisasi komersial bertujuan untuk menginaktifkan spora bakteri, terutama spora bakteri patogen yang tahan panas. Pada glassware dan plastik tahan panas umumnya dilakukan dengan autoclave mirip seperti sterilisasi cairan namun ditambah proses pengeringan. Karena suhunya sterilisasi yang tinggi sterilisasi panas kering tidak dapat digunakan untuk alat-alat gelas yang membutuhkan keakuratan (contoh:alat ukur) dan penutup karet atau plastik. Durasi atau waktu untuk melakukan sterilisasi kucing ini tergantung pada jenis kelamin kucing.
0 komentar:
Posting Komentar